Friday, September 7, 2012

MENCURANGI TES PAPI KOSTIK

PENGANTAR
"PAPI Kostick menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang setara. SANGAT SULIT untuk melakukan faking/ manipulasi. Item-item pendek, ringkas, Interpretasi logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester maupun testee" Tertantang dengan kalimat tersebut, maka terciptalah postingan di blog ini.

OK, Secara singkat, PAPI Kostick bisa disebut laporan inventori kepribadian (self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek kepribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).


INSTRUKSI ALAT TEST
Ada 90 pasang pernyataan, pilih aja salah satu dari setiap pasangan pernyataan tersebut yang kalian anggap paling dekat menggambarkan diri kalian. Bila ga satupun dari sebuah pasangan pernyataan yang cocok, pilihlah yang kalian anggap benar.
Lingkarilah tanda panah pada setiap pernyataan yang kalian pilih pada lembar jawaban yang disediain.
Contoh;
a. Saya adalah pekerja keras
b. Saya tidak mudah murung

Dalam hal ini, kalian bisa melingkari tanda anak panah "a" (Horizontal), karena pernyataan "a" merupakan gambaran diri kalian. Tetapi jika pernyataan "b" (diagonal) lebih sesuai dengan diri kalian, ya lingkari aja tanda anak panah pada pernyataan "b".

PROSEDUR SKORING
Menghitung skor peran, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari, baik yang horizontal maupun vertical sesuai dengan arah tanda panah.
Menuliskan jumlah skor pada masing – masing kotak skor dibawah huruf G, L, I, T, V, S, R, D, C, E yang telah tersedia pada lembar jawab.
Menghitung jumlah skor pada seluruh kotak skor peran secara horizontal, dan jumlah skor harus 45.
Menghitung skor "kebutuhan" yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari baik yang horizontal maupun yang vertical sesuai dengan arah tanda panah.
Menjumlahkan jumlah skor pada masing – masing kotak dibawah huruf N, A, P, X, B, O, Z, K, F, W yang telah tersedia pada lembar jawaban.
Mengitung jumlah skor pada seluruh kotak skor kebutuhan secara vertical, dan jumlah skor harus 45.
Memindahkan setiap skor pada lembar jawaban ke lembar scoring sesuai dengan setiap huruf pada aspek "peran" dan "kebutuhan" dengan cara melingkari angka di dalam lingkaran.
Membuat garis penghubung antara angka yang satu dengan angka lainnya sehingga terbentuklah sebuah diagram pada lembar psikogram yang telah tersedia.


CELAH

BE SMART!
Come on. Test ini ga dikasih limit maksimum pengerjaan. Jadi jangan mudah terbujuk sama Tester yang bilang "jawab secepat yang kalian bisa." kalo kalian ga gampang gugup, test ini ga bakal makan waktu lebih dari 30menit ko, apalagi kalo kalian udah tau tujuan tes PAPI ini. Kalian juga ga dibatasi harus menjawab berdasarkan urutan nomor soal. Jadi lakukanlah improvisasi 

DECODING
Yup, sekarang semakin terlihat apa aja sebenarnya yang dinilai dari tes ini. Setiap huruf mungkin saja mewakili definisi yang berbeda. Jadi jangan terlalu focus ke sana, Tapi focus ke pernyataan negative aja….. lho?

BE ALERT!
Coba lihat Tabel kedua. ini menggambarkan ada beberapa poin yang seharusnya berada pada kapasitas yang diharuskan.
Contohnya;
G diharapkan >4 poin atau anda kemungkinan besar dimasukkan ke kategori 'bekerja untuk kesenangan saja , bukan hasil optimal' (table diatas hanya dibuat sebagai gambaran berdasarkan decode VERSI pribadi)
*dianjurkan nilai >5 untuk kotak dengan warna hijau, skala 4-6 untuk kotak kuning, dan jangan member poin >3 untukkotak berwarna merah (negative)
Kelompok nomer yang mengarah pada kotak G kemungkinan besar merupakan kombinasi pernyataan yang memang seharusnya memberikan kontribusi paling ga >4poin ke kotak G

WATCH OUT FOR SOME TRAPS!
Jika kalian meluangkan waktu 1 menit aja buat ngebaca 90 soal dengan cepat. Kalian pasti menemukan banyak pernyataan yang sangaaaaat mirip. Ko bisa? Kenapa? Salah ketik? Ato males bikin pernyataan lain?
Kemiripan disini sebenarnya lebih mengacu pada KONSISTENSI SIKAP kalian. Yang tentunya juga bakal mempengaruhi hasil tes. Nahhh.. trus gua harus gimana??? #garuk2kepala
Triknya CARI PERNYATAAN PALING NEGATIF, DAN JANGAN PERNAH MEMILIH PERNYATAAN INI.
Dimana nyarinya???
Ya dilembar soal lah.. so, karena soal PAPI ga sengaja  menekankan konsistensi, maka satu pernyataan negative kemungkinan berantai pada satu garis,entah itu garis horizontal atau diagonal.reaksi berantai lah mungkin. Hehehehehe… Jadi kalo kalian udah melihat deretan kalimat negative, ya pilih opsi digaris yang lain aja. Yakin deh hasilnya ga bakal ngecewain. Jadi tetep, ga disaranin ngejawab berdasarkan urutan nomer, tapi berdasarkan garis panah.


KESIMPULAN
Menurut gua, PAPI KOSTIK sebenernya lebih ke test penggambaran pribadi kita. Bukan tes adu kepintaran. kita juga mesti berfikir kedepan bro! jangan asal anggap enteng. Bukan tanpa alasan jika pernyataan yang digunakan berjumlah banyak namun berukuran ringkas. Sebenernya melalui tes inilah letak konsistensi dan keterbukaan kita nantinya akan terpampang#menurut gua aja sih. So, aku sih bukan ngajarin jadi diri orang lain yang seolah-olah terlihat baik dengan gambaran hasil tes yang wow. Tapi jika kita harus dihadapkan pada satu pilihan pahit, pilihan mana yang akan kalian ambil?

80 comments:

  1. well..saya tau anda bermaksud membantu dgn memberikan cara pengerjaan ini..tapi masalahnya,anda justru tidak membantu..karena sebagai job seeker, yang kita tidak tau adalah apa yg sebenarnya dicari oleh perusahaan..masih ada validitas dan reliabilitas yg lain,yakni melalui alat ukur yg lain jg..so,jgn puas dulu deh kalo bs faking di tes ini :) ada angka konsistensi yang bisa langsung tau kalo hasil tesnya faking..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, krn metodenya aja yg usang dari tahun me tahun itu2 saja

      Delete
  2. ^
    ^
    Well said my friend!

    ReplyDelete
  3. Anonymous: Apa maksud Anda dg pernyataan "...karena sebagai job seeker, yang kita tidak tau adalah apa yg sebenarnya dicari oleh perusahaan..masih ada validitas dan reliabilitas yg lain,yakni melalui alat ukur yg lain jg..."
    Bukankah sudah jelas bahwa setiap perusahaan menginginkan pribadi yg baik & bagus dari para job seeker? Karena itulah mereka menerapkan tes ini. Saya yakin tes ini tidak 100% benar hasilnya karena bisa saja seorang jobseeker yg punya kepribadian bagus karena banyaknya pertanyaan yang membingungkan/menjebak di tes ini justru hasilnya JEBLOK. Dan ini tentu sangat merugikan. Coba Anda hitung berapa banyak orang pintar di sekolah dan bandingkan berapa banyak yg sukses? Soal kerajinan, ketelitian, menghargai waktu, dll saya kira semua orang akan melakukan itu semua dg imbal balik ada penghargaan yg setimpal dari perusahaan. Kecuali soal kejujuran dan tindak kriminal, ini yg harus diwaspadai. Tapi perusahaan justru mengutamakan tes kepribadian yg dihitung terutama bukan dari kejujuran dan tindak kriminal melainkan dari tes seperti contoh tes di blog ini.

    ReplyDelete
  4. buat apa anda bisa masuk ke suatu perusahaan, tapi ternyata malah tidak cocok dengan pekerjaan yang anda lakukan? Pemberian tes ini kan untuk melihat apakah anda COCOK atau tidak dengan pekerjaan yang akan anda lakukan. Jadi coba kalo mau berbagi tips, coba yang lebih BERMANFAAT dan BERMORAL kedepannya.

    ReplyDelete
  5. yg buat blog ini kayanya ga paham esensi tes kepribadian

    ReplyDelete
  6. PAPIkostik itu cuma salah satu tes dari sekian banyaknya test masuk kerja. Jangan lupain juga wawancara dan observasi. Kebayang nggak jika dari hasil test lainnya dan wawancara serta observasi kamu, hasil PAPIkostik-nya tidak match? Pikirin deh resikonya apa. :)
    lebih baik jujur aja dan yakin kalo awalnya jujur, usahanya jujur, kita pasti dapat tempat kerja yang terbaik untuk kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemarin saya test di suatu perusahaan hasil tes papi saya untuk leadership 3 tapi yg lain memuaskan termasuk interview tapi saya di nyatakan tidak lolos seleksi sedangkan kandidat lain hanya bagus leadershipnya aja tapi di yg lolos kalo gini gmn apa harus curang???????

      Delete
  7. Wahahahaha...
    Ane seTubuh sama yg punya blog ini,ane dukung 1000% untuk membeberkan semua rahasia psychopest.
    Jangan salah ane jg lulusan psikologi tapi ane ga cari makan dari tes laknat macam begini,krn tes semacam ini 1000000% tidak valid.
    Banyak kelemahan-kelemahannya krn materi soalnya tidak upTo date,sudah usang & mudah dipelajari.
    Bagi yg sudah berulangkali tes atau belajar & memahami arah alur materi melalui buku yg dibeli di emperan atau kios buku kaki lima,calon karyawan akan sangat mudah mengerjakan soal psikopest ini bahkan semudah membalikan telapak tangan.
    Materi soal dari jaman nenek moyang masih dipakai,tidak ada perubahan sama sekali.
    Pantas saja masih banyak saja anggota DPR,DPRD,hakim,jaksa & bla-bla yg korupsi nyolong uang rakyat,padahal mereka bisa dipastikan sudah lulus psikopest.
    Masih banyak pula anggota TNI & POLRI yang maen dar der dor bak koboi menembak kepala atasanya sendiri krn hal yg sepele,padahal mereka pun yg memegang pistol sudah dapat dipastikan lulus psikotest.
    Seharusnya diperbaharui materi soal tesnya,sudah punya teorinya seharusnya materi soalnya diperbaharui dengan keadaan saat ini & ada masa expairednya atau diperbaharui setiap setahun sekali maka hasilnya akan dipastikan ke-Validitas-anya.
    Terlepas dari itu semua,psikotes semacam ini dapat menutup jalan rizki orang.
    Kasihan mereka yang bersemangat kerja tinggi & kandas cita-citanya hanya karena tes konyol semacam ini,akhirnya frustasi kemudian gantung diri atau menjadi perampok pencuri bahkan pelacur hanya karena perut mereka orang tua mereka istri & anak-anak mereka lapar.
    Lapaarrr...!!!
    Sia-sia mereka bersekolah dari SD SMP SMA S1 untuk satu tujuan mencari nafkah yg halal dengan cara bekerja,krn mungkin satu-satunya cara mereka mencari nafkah dengan cara bekerja bukan dengan cara berwirausaha krn mungkin tidak ada modal.
    Bagi anda-anda yg menjabat HRD seharusnya bukan dengan cara psikopest semacam ini untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten dibidangnya,cari calon karyawan dari universitas setempat dengan kriteria -kriteria sesuai kebutuhan posisi pekerjaan lalu didik karakter & skill seperti apa yg perusahaan butuhkan kemudian adakan observasi secara berkala.
    Atau mungkin dengan tes wawancara akan lebih valid ketimbang psikopest,krn tes wawancara dapat langsung bertemu & dapat bertatap muka dengan calon karyawannya.
    Hasilnya akan lebih valid karena secara langsung dapat membaca bahasa tubuh menatap mata serta cara menjawab pertanyaan anda,saya yakin bagi anda yg memang kuliah secara serius dan mendengarkan dengan seksama serta mengadakan observasi & penelitian akan sangat mudah membaca bahasa tubuh & gerak-gerik mata orang.
    Seharusnya HRD & tester psikotest lebih bisa menggunakan simpati & empati anda,bukan mencari uang diatas kegagalan & penderitaan orang lain.
    Sama aja rizki anda tidak halal & tidak berkah,kasihan keluarga anda dinafkahi dengan uang penderitaan orang lain.
    Ingat TUHAN Y.M.E tidak tidur & bagi anda yg percaya "Hukum Sebab Akibat" itu pasti ada krn doa orang yg kecewa didengar langsung oleh TUHAN tanpa pembatas,mungkin hukum itu tidak jatuh kepada anda saja bisa orang tua suami/istri anak bahkan cucu anda kelak yg merasakannya,mungkin bukan saat ini tapi entah kapan cepat atau lambat pasti adzab akan tiba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Well said my friend hahahaha

      Delete
    2. Well said my friend hahahaha

      Delete
    3. Wkakakakakaka. Orang yg nulis begini seh biasanya ga keterima kerja dimana mana. Makanya cari simpati. Wkwkwkwkwkwkwkwkw. Goblok.

      Delete
  8. buat atas saya...

    well sebagai sesama anak psikologi pasti tau dong ya fungsi psikotest itu buat apa. Selama saya kuliah di psikologi sih gak pernah diajarkan bahwa hasil psikologi itu menggambarkan seseorang 'sesungguhnya'. hasil psikotest pun validitasnya berbatas waktu gak berlaku seumur hidup. Banyak faktor-faktor X yang berpengaruh untuk hasilnya termasuk kondisi psikologis dll.

    dari pengalaman saya sih ada beberapa pelatihan psikotest, tapi itupun tidak berpengaruh maksimal, karena akan terlihat di beberapa test tertentu yang tidak konsisten.

    Pengalaman saya sebagai rekruitmen pun performa seseorang 90% terlihat dari test psikotest.

    mengenai komentar anda bahwa psikotest TNI, POLRI dll ujung2nya negatif masih terdengar agak aneh.. harusnya selama kuliah di psikologi tau dong ya ada yang istilahnya itu potensi. tau dong ya kalau manusia itu 'unik' dan segalanya bisa dirubah... kecuali 'satu' harusnya anda tau.

    dalam dunia PIO psikologi difungsikan untuk menempatkan seseorang sebagai "right man in the right place". bukan untuk membuang dll, saya sering tidak meluluskan seseorang meskipun dia pintar, sikapnya juga baik seolah tiada cela, dan itu dilakukan karena bukan tipe orang seperti dia yang sesuai dengan budaya perusahaan karena posisi saat itu menuntut orang yang bisa bermain 'kotor' istilahnya.

    Jika hanya mengandalkan simpati dan empati adakalanya kita salah meletakkan potensi seseorang.. dan justru merugikan mereka... dan bagaimana pertanggung jawaban anda pada tuhan jika karena 'kesalahan' anda pada akhirnya menghancurkan hidup seseorang..

    hahahahahahaha

    ReplyDelete
  9. Sy sependapat dgn yg anda yg mengatakan bahwa "dalam dunia PIO, psikologi difungsikan untuk menempatkan seseorang sebagai Right Man in the Right Place" masalahnya kemampuan anda untuk "meraba rasa" hasil pengerjaan psikotes yg telah dilakukan oleh kandidat anda memiliki banyak faktor dimana hasil akhirnya dpt mengecewakan atau sesuai dgn impression pd saat anda mengobservasi ybs pd saat mengerjakan rangkaian tes tsb. Sehingga sesi wawancara menjadi bahan pertimbangan yg jauh lbh penting (as my experience) ini ddasari kemampuan kandidat untuk faking good or bad. Namun tugas utama seorang Recruitment HR adlh mampu mendapatkan kandidat new hire bagi user. Sy jg anak psikologi yg kecemplung di PIO, tetapi kini pindah haluan ke klinis anak-dewasa, sebab pendekatan ranah ilmu tsb tentu berbeda sekali. Jika anda termasuk sprt sy yg cenderung menggunakayan empati anda, maka pekerjaan di PIO akan trs menyiksa batin anda khususnya sbg seseorang recruitment selection. Percayalah setiap profesi tentu membutuhkan konsekuensi dan tanggung jwb. Kuncinya "setiap pribadi memiliki keunikannya sendiri, individual deferences"

    ReplyDelete
  10. Saya setuju sekali pendpt atas sy yg bilang bahwa "saya sering tidak meluluskan seseorang meskipun dia pintar, sikapnya juga baik seolah tiada cela, dan itu dilakukan karena bukan tipe orang seperti dia yang sesuai dengan budaya perusahaan karena posisi saat itu menuntut orang yang bisa bermain 'kotor' istilahnya." karena bukan hanya orang baik yg mungkin dibutuhkan perusahaan, tp jg orang yg mampu bermain 'kotor' sesuai kebudayaan perusahaan masing2. jd memng bukan org baik yg di'takdir'kan bekerja di situ..... sy org konseling....

    ReplyDelete
  11. sangat membantu,, thanks sharing nya,,,kami tidk butuh tes gini pada dasarnya,sebagai pencari kerja,, cuman karena untuk bekerja , harus ikut tes ini , yah cari solusi..setidak nya kami juga udah usah cari solusi disini. buat yang HRD yah , itu urusan anda anda supaya lebih pintar lagi kalau tes ginian sudah gak uptodate lagi,,

    ReplyDelete
  12. >>"saya sering tidak meluluskan seseorang meskipun dia pintar, sikapnya juga baik seolah tiada cela, dan itu dilakukan karena bukan tipe orang seperti dia yang sesuai dengan budaya perusahaan karena posisi saat itu menuntut orang yang bisa bermain 'kotor' istilahnya." ,kayak rekrut bandit atau mafia yah.

    ReplyDelete
  13. psicotes emang dapat di pelajari,sebagai contoh teman saya test 1 gak lolos,di ulang lolos,sebelumnya saya suruh brousing tentang psicotes,padahal untuk tempat kerja yang sama.

    ReplyDelete
  14. dari judulnya ajah udah ga bener, "mencurangi" masih mau percaya sama tulisan macam ini? no offense, but in psychology, everything is count. So tulisan seperti ini pun juga sedikit banyak menggambarkan pribadi anda.

    ReplyDelete
  15. Saya cuma mau bilang, org kerja itu utk ibadah utk ksh mkn keluarga di rmh, org mau kerja aja udh bgs tandanya mau ikhtiar dan bertanggung jwb sama keluarga, intinya kerja itu utk cari uang, bkn utk sok pinter2an, org hidup jgn terlalu idealis, kt cm sementara di dunia, lbh baik saling bantu aja, ada org yg kesulitan ya dibantu, yg posting ini saya rasa jg punya niat baik utk saling bantu bkn mengajak utk berbuat yg tdk baik, yg penting bnyk belajar, intinya kan ketika bekerja kt tunjukkan kinerja kt yg maksimal, bekerja dgn giat, fleksible, ikhlas, pengembangan potensi, dan yg plg penting jgn lupa bersyukur atas apa yg udh kt dapat, mudah2an dgn itu semua kt bs jd org yg sukses. Terima kasih... Oh ya maaf mas dan mba, cuma ingin berbagi, saya adalah salah seorang general manager di sebuah perusahaan swasta yg bergerak di bidang property termasuk yg terbesar di indonesia, saya bs spt skg bkn semata2 hasil usaha sendiri, tetapi bnyk tmn2 yg membantu dan mensupport saya, jd marilah kt saling membantu sesama rekan yg membutuhkan....

    ReplyDelete
  16. Saya ingin berbagi, saya sangat setuju dgn orang yg membuat blok ini, saya ada satu cerita, teman sekantor saya ujian kenaikan pangkat, seluruh karyawan tahu dan menyaksikkan cara kerja yg bersangkutan, mempunyai sifat pemalas, masa bodoh, semaunya dalam bekerja, selama 22 tahun, tdk pernah berubah, tapi bisa lulus dalam ujian psikotest baik tertulis dan wawancara, aneh benar .....

    ReplyDelete
  17. Setuju saling membantu, jalan terus mas, tetap terus berbagi kepada sesama

    ReplyDelete
  18. Mas , mohon info, jawaban untuk posisi leadership atau pemimpin, no nya berapa aja.terima kasih

    ReplyDelete
  19. psikotest menurut saya belum tentu valid 100 %. kenapa ? bisa aja jawabnya karena ga teliti, atau human error karena kecapean atau ada masalah keluarga. saya setuju dengan comment yg diatas bahwa kita harus saling membantu terhadap sesama. LIFE IS JUST ONCE, brother !!! saya punya cerita sedikit nih. Dulu saya pernah melamar kerja ke bank syariah, dimana calon plamar hanya tinggal 2 orang, dan antara 2 orang itu akan dipilih salah satu.
    Kasus Posisi :
    1. dari awal si HRD bilang kalo yg dicari hanya yg sudah berpengalaman
    2. saya akhirnya lulus dan disuruh buat ke jakarta untuk psikotest
    3. setelah psikotest langsung wawancara dengan KADIV
    4. hasil akhir adalah dua-duanya tidak lolos dengan alasan harus berpengalaman di kantor notaris.
    5. tiba-tiba yang keterima akhirnya justru fresh greduate yang belum berpengalaman sama sekali dan orang tersebut entah dari mana ceritanya kok bisa keterima.
    6. harusnya ngomong dari awal donk kalo memang butuh fresh graduate yang masih ga punya pengalaman apa apa. jangan ngerjain orang uda berangkat ke jakarta, tes psikotest seharian dan KADIV nya juga seenak perut. janji jam berapa eh nunggu ampe 4 jam. NAH INI GIMIANA CERITANYA DIA BISA JADI KADIV TAPI KELAKUAN GA BISA MENGHARGAI WAKTU ?? ngomong aja penuh dengan agamis, solat tapi tidak mencerminkan sama sekali perilaku agamanya.

    nah uda pasti itu kenalan / koneksi. nah HRD dalam menghadapi yang seperti ini karena digaji juga sama perusahaan pasti ga bisa apa apa. ujung-ujungnya gimana bos/ atasanya yg lebih tinggi aja lah. jadi intinya dari cerita ini adalah beberapa HRD bahkan kadiv tidak pernah konsisten sama omongannya padahal dia tugasnya adalah melakukan tes kekonsistenan kan terhadap orang lain kan ??
    skrg alhamdulilah saya bisa keterima di kantor pengacara dan walaupun dalam keadaan magang tetap digaji.

    "RIGHT MAN IN RIGHT PLACE = TALK TO MY HAND
    oke sekali lagi kalo dibilang mana yang masuk neraka duluan.
    HRD = PENEGAK HUKUM PALING BANCI walupun ga semua HRD seperti yang sudah diceritakan diatas. bwt teman-teman yang mau lulus psikotest silahkan langsung aja dtg ke tempat psikolog yg mata duitan. bayar lalu belajar biar kita semua triknya.

    NOTHING IMPOSIBLE IN THIS WORLD. smua bisa dipelajari. money talk !!!!


    ReplyDelete
    Replies
    1. Artinya faktor KKN (baca:kecurangan) lebih besar ya mas dr faktor luck.. Lalu salah si psikotes dmn????
      Mungkin anda termasuk the right man on the right place, u can always talk that to ur own face in a mirror..hanya saja sayangnya anda menjadi korban dr salah satu "kecurangan" yg ada di kantor tsb. Alhamdulillah anda dihindarkan dr kemudharatan, yakinlah anda lebih bermanfaat di tempat lain

      Delete
    2. Artinya faktor KKN (baca:kecurangan) lebih besar ya mas dr faktor luck.. Lalu salah si psikotes dmn????
      Mungkin anda termasuk the right man on the right place, u can always talk that to ur own face in a mirror..hanya saja sayangnya anda menjadi korban dr salah satu "kecurangan" yg ada di kantor tsb. Alhamdulillah anda dihindarkan dr kemudharatan, yakinlah anda lebih bermanfaat di tempat lain

      Delete
  20. HRD / user bukan penegak hukum tapi belaga sok jadi penegak hukum. dia penentu segalanya di suatu perusahaan yang kadangkala juga salah dalam menentukan calon pekerja. pada saat psikotest untuk jabatan sebagai kepala divisi , orang tersebut jawab juga pasti fake makanya perilakunya tidak mencerminkan. jadi intinya psikotest tidak valid 10000 % itu saya setuju.

    ReplyDelete
  21. terakhir saya sangat setuju dengan blog ini. yang buat blog ini itu dia mau mebantu orang lain. membantu orang lain merupakan perbuatan yg akan dilihat oleh Tuhan. smoga yg buat blog ini mendapatkan bantuan dan rezeki juga kelak , bro.

    ReplyDelete
  22. FREE DOWNLOAD PAPIKostick Test
    http://downloads.ziddu.com/download/23702709/RAHASIA-dan-KEKUATAN-DI-BALIK-PAPIKostick-Test.pdf.html

    ReplyDelete
  23. kedalaman laut bisa diukur,,,,tetapi kedalaman jiwa manusia hanya Tuhan yg tau,,, bener gak kawan,,??
    Positive thinking aj tho kawan,,,

    ReplyDelete
  24. kedalaman laut bisa diukur,,,,tetapi kedalaman jiwa manusia hanya Tuhan yg tau,,, bener gak kawan,,??
    Positive thinking aj tho kawan,,,

    ReplyDelete
  25. sudahlah teman, kejujuran adalah hal yang utama.. walaupun saat ini itu hal tersulit yang akan didapat. kalau anda mengkritik orang lain tidak jujur, apakah diri anda sendiri sudah jujur? hehehe... *just asking*

    ReplyDelete
  26. Setubuh dg kejujuran! Klo ada prusahaan yg nolak jobseeker krn jujur, trus malah nerima yg bisa nge-fake, kesimpulan tu perusahaan kurang pinter, just say goodbye. Ngapain klo bisanya main kotor, itu namanya perusak, terang aja indonesia ga maju2, ga usah bangga klo jago curang

    ReplyDelete
  27. Bagus blognya, gw termasuk yang pro dengan isi blog ttg papi test ini. Buat org yg sudah tau ttg personalitynya tentu akan mudah memahami siapa dirinya dengan baik, "you sholud now your MBTI personality first".

    Karena dengan mengetahui akan tujuan/hakekat ttg sesuatu itu sangat penting,kawan!
    Dengan si om yg udh share ttg apa tujuan/hakekat dilakukannya papi test ini tentunya akan dengan mudah utk seseorang yang telah mengenali dirinya sendiri, mengenai seperti apa personalitynya baik strength or weaknessnya, maka dia akan mampu beradaptasi dan achieve target sikap ttg bagaimana sebaiknya dia menjawab dan menyesuaikan soal papi test sesuai dengan kepribadiannya yg dia punya. Jadinya match. Untuk lebih menyakinkan, ajak interview lagsung. Seseorang akan mantabh dan jujur menjawab jika ia tahu ttg siapa dia itu sebenarnya.

    Itu pandangan sisi positif menurut gw dari sharing gimana cara menjawab papi test. Ya kalo misalkan nanti org yg direkrut ga sesuai dgn gimana hasil papi tesnya, itu possibly ada something yg mempengaruhi dia, bs lingkungan kerja, senior, saingan, threat, dsb.

    ReplyDelete
  28. Yang pasti...bagi kubu HRD/org yg sudah bekerja akan tdk setuju dgn blog ini, namun bagi org yang lagi mencari kerja blog ini akan bermanfaat bgt. Jadi yang bener yang mana !!? yang bener itu, bagi HRD dkk silakan mencari cara utk memperbarui test2 yang ada sehingga tdk mudah di temukan kunci jawabannya, sedangkan bagi pencari kerja dkk silakan mencari kunci jawaban utk semua test yg ada serta silakan menyebar luaskan sehingga manfaatnya banyak kerasa kepada pencari kerja #kecuali klo menyebar luaskan ada hukumannya jgn coba2 ya hehehe

    ReplyDelete
  29. Gw barusan tes papi. Gw gak tau apa trik2 psikotes. Terakhir psikotes tahun 2009

    Gw pas ngerjain, udah berhasil tau apa maksud tes papi. Kemungkinan sih, gw juga ga bego2 amat, gw udah tau pola nya, begitu liat ada panah panah dan pertanyaan yg sama. Gw coba konsisten, sesuai dgn etika profesionalisme menjalankan pekerjaan.

    Maksud gw adalah, gw setuju kalo dibilang psikotes bukan segala nya. Utk parameter professional worker, mungkin tidak akan berhasil, karena mereka sudah paham apa arti dari kerja keras dan dedikasi, TAPI mungkin tes papi bisa valid utk fresh grad / entry level employment

    Salam
    Yogi

    ReplyDelete
  30. persiapan apa yang sebaiknya dilakukan agar mendapatkan hasil test papi kostik yang maksimal? bagi individu yang ingin melakukan test ini dapat menjalankan dmn? terima kasih

    ReplyDelete
  31. Yang jadi permasalah ituu sih sebenernya ga ada haknya untuk membocorkan hal ini ke medsos. Meski tujuan anda menolong orang atau apalah mereka punya jalannya kok dan yups bener banget test ini emang udah lama tapi inget psikotest kan ga cuma ini :) dan tahapan seleksi ga cuma psikotest tapi ada yg lainnya .
    Kalo baca diatas ada yemennya yg pemalas dll to dia lolos kenaikan pangkat krn psikotest berhasil. Ya wajar mba mas wong info beginian aja udah lesebar ya dia bisa belajar lah sebelumnya. Be smart :)

    Salam
    Diana

    ReplyDelete
  32. huahahaha...
    Psikotes udah ga up to date dan kuno...
    luu tau ga gimana cara bikin itu psikotes?
    luu tau ga butuh berapa subjek untuk mengadaptasi sebuah tes?
    otak luu ajah mungkin ga nyampe buat mikir kenapa itu bisa nentuin kinerja seseorang...
    yang ngomong anak psikologi dan bilang itu kuno, coba luu bikin alat tes yang valid yang bisa di pake dan diakui....
    jangan cuma bacot tanpa otak ajah, malu-maluin anak psikologi ajah...

    ReplyDelete
  33. Inget ya, PAPI kostick itu interpretasinya berkaitan antara satu faktor dengan faktor lain. Misalnya...

    item pekerja keras tinggi
    item keinginan untuk berhasil rendah,

    kebayang ga orangnya gimana?

    pekerja kerasnya tinggi
    keinginan untuk mengikuti peraturan rendah
    orangnya gimana ya?

    Nah karena ga mungkin semua tinggi, silahkan semua faktor diperhitungkan hubungannya satu sama lain.

    Karakteristik2 yang bertolak belakang dipelajari juga. Misalnya, orang yang kreatif biasanya bukan orang yang prosedural, karena untuk menjadi kreatif,,orang akan cenderung bekerja dengan cara-cara unik dan baru yang "di luar dari prosedur". Kalau hasil psikotesnya kreatif tapi skor lain menunjukkan dia tidak fleksibel dan tidak suka mencoba hal-hal baru....nah lo... gimana tuh jelasinnya?

    Untuk beberapa tes psikologi, malah ada item untuk mengidentifikasi "lie". Misalnya jebakan betmen seperti "saya tidak pernah berbohong". Come on, siapa sih di dunia ini yang tidak pernah berbohong.

    Kalau sudah ahli sama tes PAPI, jangan lupa belajar tes lainnya. Gak lucu kalau di PAPI anda tampil sebagai pribadi yg percaya diri tapi di DISC anda tidak berani maju ke depan umum bradehhhh.

    Belajar juga job desc yang kalian lamar. Misalnya, untuk jadi trainer kita cari yang bawel dan hobi ketemu orang baru. Tapi untuk orang accounting, hobi ketemu orang baru itu ga penting.

    Gimana cara menciptakan profil super yang bisa diterima di semua jenis pekerjaan? Hmmm, yg kuliah 6 tahun di Psikologi + pengalaman kerja 10 tahun aja ga tau gimana caranya. Memang mungkin bener ada yang ngakal-ngakali dan lolos ke tahap selanjutnya. Tapi jangan sampai karena ngakal ngakali malah hasil tesnya langsung masuk folder invalid karena skor "bohong"nya melonjaaakkkkk ke langit2.

    Sakseeesss....

    ReplyDelete
  34. menurut saya, esensi bhwa pd psikotest tdk ad benar/salah itu merupakan kbohongn. kenapa? karena hny yg bs menjawab benar (dlm artian sesuai dgn permintaan perusahaan) yg bs lulus pd suatu perusahaan. jstru kberadaan psikotest dn intrview inilah yang membuat pelamar tidak mjd diri mreka sendiri. kenapa? krn mreka tahu, hny jawaban yg "benar" lah yg membuat mereka bs dterima. Terlebih lg, prusahaan membuat tipe rekrutmen dgn psikotes yg menyita wktu pelamar (bs sampe 5jam) , blm tntu mau menginfokan hasilnya jk hasilnya negatif/tdk diterima. hny bs blg, dtunggu hasilnya krg lebih 2 mggu wlopn knyataan bs smpe berbulan2 mghilang.

    kembali pada esensi psikologi dn kelemahan nya. seperti yg sdh diakui diatas bhw manusia memiliki "keunikan" yg membuat mrka tdk bs diukur dgn ilmu pasti, trmasuk psikologi. jadi menurut saya drpd capek2 membuat psikotes utk mencari kriteria trtentu (e.g. yg cocoknya jadi HR , jadi engineer atau jd apalah apalah), knp tdk membuat psikotes yg hny menekankan utk mencari ORG YG MAU BELAJAR? prtanyaan mendasar: apakah anda mencari org yg BISA mengerjakan pkrjaan ini atau anda mencari org yg mau BELAJAR mengerjakan pekerjaan ini? terlihat simpel kan. tapi perbedaan mencolok. org yg BISA blm tntu mau brkembang. tapi org yg MAU BELAJAR sdh pasti bs brkembang. jadi cukup satu kriteria saja; mau belajar. sama halnya dengan contoh cerita ttg ssorg yg mencari pekerja mndpat 2 kandidat. pertanyaan simpel hanya 1+1 = berapa. yang menjawab 2 , tdk lolos. yg menjawab "Bapak maunya berapa" malah lolos.
    memang sh kembali kpd kbutuhan perusahaan. tp apakh perusahaan ini akan survive dgn kriteria rekruitmen sperti ini?
    human can learn , change and then grow. something that even psychotest can't touch.

    ya begitulah menurut saya.

    ReplyDelete
  35. Kemauan belajar juga termasuk salah satu aspek psikologi yg bisa diukur melalui psikotes. Jadi salah besar ada yg bilang bhw kemampuan belajar, berubah dan tumbuh tidak bisa dites. kemauan belajar yg tinggi tanpa diimbangi potensi psikologis yang kuat ya berat untuk dikembangkan. Tujuan dari dilakukannya asesmen psikologi, entah itu observasi, wawancara, atau tes adalah utk memprakirakan apakah pelamar bisa berkinerja dgn baik di tempat kerja yg dituju. Knp hrs prakiraan? Karena dia blm bekerja di tempat yg dituju jadi tidak ada bukti kinerjanya bgmn di tempat itu.

    ReplyDelete
  36. gue pengen lolos tes psiko, bukan dengerin komen kalian yg pada sok pinter, kalo masalah duit mah bisa dicari lewat bisnis dan usaha kreatif, tapi yang jadi masalah ijazah gue nganggur, ga pernah masuk dinas atau perusahaan,, dan gue pegen ijazah gue itu pernah diterima di instansi,, itu aja... ada yang bisa bantu,,, email gue di romanz@rocketmail.com

    ReplyDelete
  37. sama halnya dengan artificial intelegent yng dirintis alan touring adalah buatan manusia juga, dia bermain dengan
    kriptologi, mengenkripsi pesan tertentu sehingga dpt mengetahui jejak lawan, membom jalur lawan namun tak dapat
    mencegah korban dari pihaknya sendiri, selalu ada yg dikorbankan dalam mencapai tujuan, alan touring tampak menyesal
    begitu juga einstein yang menciptakan atom yg menghancurkan hiroshima & nagasaki.
    itulah sifat alamiah manusia yang selalu terobsesi dengan tujuan2, namun disetiap perkara yang telah terjadi selalu mampu
    menambah wawasan dan cakrawala pengetahuan akan pengetahuan kondisi dan pemahaman problem solving.
    AI atau setiap kecerdasan buatan manusia pasti memiliki celah, saya lulusan informatika dmn saya dapat mengenal yang namanya
    hacker dan cracker, walaupun dketahui kegiatan mrk cenderung negatif tetapi dapat menarik jempol masyarakat dikarenakan
    kemampuan mereka untuk memuaskan keinginan sebagian org yang tidak mampu dari segi materi untuk membeli, contohnya : membuat
    key tiruan sebuah aplikasi sehingga kalangan yg tidak mampu pun mampu menikmati aplikasi tersebut tanpa harus merogoh kantong
    dalam2, atau juga dmn dapat mengajari kita yang namanya KEREN - SEKERENKERENNYA|apa itu? seorang yang berhasil membobol
    web/jaringan sistem informasi sebuah perusahaan, setelah mencapai tujuannya dia logout dan hanya meninggalkan pesan bahwa
    situs anda telah berhasil dibobol, ia!! hanyalah sebuah peringatan bagi perusahaan agar membuat situs yang memiliki sistem
    pertahanan yang baik, iya!! keren ketika mampu untuk menghancurkan tapi memilih untuk tidak melakukan lebih, tetapi ramai
    ini yang terjadi sebaliknya dmn: targetnya ialah mencari consumer daging untuk dicabik sedikit demi sedikit, kemudian
    muncul lagi adiknya, targetnya : walaupun bukan daging, setidaknya bisa untuk diisep2 tulangnya buat jadi makanan (jenis maka
    nannya kaya sup konro/tulang) ya kaya gitu macemnya yg lagi gencar2nya skrg.
    ok. contoh kasarnya seperti filosofi tionghoa yaitu yin dan yang: kekuatan yang saling berlawanan namun mampu untuk saling
    membangun satu sama lain, dalam hal konsep tatanan hidup saat ini walaupun belum menunjukkan tanda2 adanya kedamaian hidup
    yang sama2 kita inginkan, perbedaan pendapat menjadi hal wajar dmn mengharuskan kita lebih bijak dan tak jarang menjadi
    berpikir simple (ok cukup tau aja) tanpa menghasilkan tujuan damai yang lebih baik tanpa harus memunculkan perkara baru.
    sudah sangat jelas bahwa hidup ini hanyalah panggung sandiwara, yang bagus aktingnya yg selalu berada dipuncak, sangat jelas
    juga bahwa hidup adalah pilihan, kita di berikan hidup untuk manjadi pribadi yang mampu memberikan pesan, inspirasi bagi
    orang2 disekitar kita dan kita tidak mampu melakukan lebih banyak krn melakukan sebagian kecil saja sudah sangat sulit
    dikarenakan byk maunya ini dan maunya itu, pilihlah peran kalian!!
    saya tambahkan beberapa kutipan hidup dari beberapa figur, contohnya: dalam hidup ini hanya ada dua kondisi, yaitu menjadi
    palu dan menjadi paku... pilihlah yang kalian mau, kemudian kutipan dave ghrol (pentolan nirvana & foo fighter) dalam hidup
    "pertemanan terjalin karena adanya kebutuhan dan ikatan darah/persaudaraan adalah hal yang kebetulan".
    kutipan tersebut sangat bisa diterima bahkan secara tidak sadar itu telah terjadi bahkan mungkin mendarah daging dalam
    kehidupan kita, tetapi apa yang kita tanam maka itu yang akan kita tuai = akan ada jaman dimana banyak ronin (pedang tak bertuan)
    atau anak tak berorang tua, lihatlah anak anda yang masih kecil yang telah mampu melakukan kesalahan besar, dikarenakan
    saat ini mengucapkan kata "mereka juga pernah merasakan saat mudah menjadi sangat mudah", dan lihatlah anak laki-laki dan
    perempuan anda yang tampak haram krn dicekoki duit haram oleh orang tuanya.... ya semuanya hanyalah SOCIAL ENGINEERING
    rekayasa sosial semata

    ReplyDelete
  38. Gan ada yang tau kunci jawaban tes EPPS, ente nyari muter2 di google dr pagi sampe malem gak nemu2 :(. mohon share gan, ente belipun no problem

    ReplyDelete
  39. Assalamualaykum agan2 saya mau cari pencerahan. Bedanya MT akuntansi sama staf Akuntansi, variabel papi kostik yang perlu dibedakan diantara kedua posisi tsb dimana ya. Mohon pencerahan

    ReplyDelete
  40. Kita hidup dinegeri dimana jumlah pengangguran lebih bannyak dari jumlah pekerjaan jadi wajar banyak yang melakukan kecurangan walapun curang belum tentu berhasil

    ReplyDelete
  41. #wajar sih...

    Namun kalau kerja akan kelihatan performance-nya, so... "apakah akan lulus probation"??

    ReplyDelete
  42. terimakasih infonya yah.. jadi ngerti sedikit soal papi tes

    ReplyDelete
  43. Ya udah bikin perusahaan aja lah. Biar ga test terus, gaji selalu berbanding lurus dengan pekerjaannya tanggungannya.

    ReplyDelete
  44. Nah kalo yg mau d tes itu calom HRD dan anak psikolog gmn? Apa tes ini masih berlaku?

    ReplyDelete
  45. Setau saya kalo tes kepribadian macem papi ngga ada kunci jawabannya, hasilnya pake analisis si HR ato org psikologi dari tes itu. Kalo dilihat dari sisi perusahaan, psikotest adalah cara yang paling efektif dan efisien dalam merekrut karyawan, kalo mau dievaluasi satu2 ato dari wawancara hati ke hati kapan kelarnya, yang pake tes aja keputusan bisa sebulan lebih. Terus kalo mau bantu temen/kenalan spy punya hidup lebih baik sih menurut saya silahkan, tp ada cara lain selain bantu masukin mereka ke perusahaan, ga adil men sama job seeker lainnya, tanggung jawab ke perusahaan dan TUHAN. Masa blom kerja aja udah nepotisme. (saya bukan org HR)

    ReplyDelete
  46. Jika perusahaan masih menggunakan tools tools seperti diatas...saya rasa perusahaan tersebut sangat ketinggalan jaman...
    Lagipula biasanya tools diatas lebih banyak digunakan bukan untuk menentukan seseorang lolos atau tidak lolos...namun sebagai referensi saja... jadi buat main curang2 segala... kalau toh ternyata dari keseluruhan tidak menggambarkan hasilnya... malah lucu

    ReplyDelete
  47. Kasian yang nganggur gara2 gagal melewati banyak tes yang gak jelas ini.

    ReplyDelete
  48. Pada dasarnya tes ini hanya melihat dasar karakter seseorang. Lagipula masih banyak tes yang mendampingi tes ini bukan, bukan perkara apa2, nice share artikelnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kapasitas seseorang, kesiapan calon pekerja dalam menanggapi permasalahan yang dipaparkan oleh penginterview dalam wawancara. Sepertinya itu lebih meyakinkan dan bisa digali lebih dalam, yang kemudian tes2 semacam ini digunakan untuk menunjang atau sebagai bahan pertimbangan tambahan. Itu.menurut saya lho..hehehe.. thanks gan..

    ReplyDelete
  49. ini share dari admin, bahwa bentuk test yang sudah tidak update seperti ini, begini lho rahasianya, kekurangannya, jadi admin berusaha memberitahu, kalau anda sekalian mau pakai apa tidak terserah saja,,, gitu aja kok repot,,,

    ReplyDelete
  50. PAPI KOSTIK itu hanyalah alat atau salah satu media dalam melihat bagaimana kepribadian sso. yang namanya alat tergantung dari siapa yang memanfaatkannya. silahkan anda faking, tapi bagi beberapa tester berpengalaman itu hanya akan membuat anda keliatan bodoh.

    ReplyDelete
  51. Di kantor intitusi pemerintah baru mulai ngeh namanya assesment, ujung-ujungya psikotes. Masih ketemu Tes Pauli, Papi Kostik dll. Tp menurut sy yg kerja menuntut adaptasi di lapangan dan di ruangan, materi pengujian terlalu cenderung men-generalisasi. Gimana mau hasil ukur tes itu relevan, klo testee ga diajak komunikasi sama tester mengenai hasil yang diperoleh. Kemampuan seseorang selalu berubah mengikuti waktu dan pengalaman.

    ReplyDelete
  52. setuju pak. ini malah jebak para pelamar kerja. bisa aja lo akalin gimana pun. tapi ada tes lain yang cegat. gw kasih tahu aja namanya PAULI, silakan ente latihan sampai beribu kali gak bakal bisa ngakalin yang berakhir otak anda blocking. trus jangan lupa kami para psikolog itu punya trik wawancara, cocokin sama pengalaman namanya competency based interview... nah gak cocok sama hasil tes langsung kita bilang gak match trus failed. kasian kan lu boongin orang yang mang butuh kerja. be honest, be your self.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thinking positif bu..saya pikir mereka butuh kerja tidak ada niatan buat menjebak psikolog.Mohon maaf jika saya salah.tks

      Delete
  53. saya pernah nemuin orang yang ngakalin psikotes... langsung saya kasih tidak disarankan... dan catatan kecenderungan berperilaku tidak jujur. nah loh ... trus gimana tuh jadinya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yakin bu klo orang ngakalin psikotes dianggap cenderung tidak jujur trus kenapa di dunia maya banyak bertebaran soal jawab dan bahkan memperjual belikan soal psikotes serta buku2 psikotes ya?apakah mereka yang nota bene psikolog juga orang ga jujur?

      Delete
  54. Setuju banget sama empunya blog... makasi infonya om... keep up the good works!!
    sedikit share, sy bukan karyawan level GM ato director, cuma karyawan biasa yang mungkin sedikit lebih beruntung dari beberapa temen sy.....
    12 tahun sy dibidang sales-marketing, 5x pindah perusahaan dan semuanya selalu beda kategori product.
    Yg jadi kesamaan selama sy kerja atu waktu cari kerja, HRD gk lebih dr kumpulan orang2 sok paling jago.... belagak kasih tes ini itu jadi orang paling benar, tapi helloooo coba situ tembusin deal 10m skali duduk sama owner project+konsultan, ngompol di celana lah pasti...

    ReplyDelete
  55. Buat yang diatas sy... tidak disarankan... hmmmm jadi flashback kejadian2 tes seleksi kerja.... sedikit sy sebut angka buat tegasin lagi klo sy cuma karyawan biasa, bukan GM yang kmana2 naeknya alphard o_O
    12 taun lalu sy pengen jadi MedRep...
    - ikut walking interview PT S*HO di hall UDINUS Semarang, masuk hall bareng sama puluhan orang, dikasi kertas suruh gambar orang n pohon... dikumpulin & 10 menit kemudian nama yang dipangil disuruh keluar/tidak lolos... WTF apa salah sy bossss???
    - seminggu kemudian dpt panggilan tes PT PHAR*S di Candisari Semarang, full psikotes dari pagi ampe siang, ada juga tes nambahin angka sehalaman koran bolak balik, semuanya sy kerjakan sebaik mungkin krn pgn cepat kerja & punya penghasilan sndiri.... hasilnya musti nunggu 2 minggu, itu pun hanya yg lolos yg dikabarin... (mungkin HRD gak ada nyali buat kasi tau orang klo mreka gk lolos, ato mungkin juga gk punya pulsa T_T)
    - sorenya sy ikut walking interview PT BERN*FARM di Gumaya hotel Semarang, ada 3 macem psikotes (termasuk nambahin angka selembar koran) yang ke 3nya byk sy skip krn ketiduran termasuk tes PAPInya jg (maklum subuh berangkat dr Jogja, capek gan) kelar psikotes gk langsung diusir tp langsung lanjut interview sm user/SPV & langsung dikasi tau hasilnya, lolos penempatan JakBar.
    skip skip skip.... 2 minggu stelah itu sy udah kerja di lapangan dpt panggilan dr PT PHAR*S katanya lolos tes & diminta teken kontrak yg tentu aja sy tolak coz udah terlanjur kerja. Lucunya,sharing2 sm temen dr 2 PT S*HO & PHAR*S yg seangkatan sm sy, trnyata salary BERN*FARM yg paling gede. UMR Jakarta waktu itu 1.5jt & sy dapetnya 2.4jt blom masih ditambah lagi uang kost 500rb & sewa motor 300rb o_O
    jadi fungsinya tes HRD buat apa ya?? kok lagak mreka bener2 sok?? sampai sekarang pun sy selalu tidak direkomendasikan saat psikotes, tp klo interview lsg sm user / calon atasan malah langsung tembus... CMIIW psikotes cuman buat filter awal aja, hasil akhir tetap ditangan user... anehnya kok orang2 yg kasih tes itu belagunyaaaaa, sok tegas sok cool n masih byk sok2 yg laen....
    tambahan hari ini sy coba peruntungan di PT S*PRAL*TA, dipanggil tes posisi AM.... duduk ber3 sama orang HRD & Sales Director (mungkin kebetulan pas dateng ke cabang)... si HRD lagaknya sok galak, sok resmi kasi tes & pertanyaan ini itu, kadang jg kasih pertanyaan jebakan... giliran Directornya malah senyum2 aja, konyol banget disuruh tes gambar malah kertas sy diambil trus beliau yang gambarin.... hasilnya lolos, aminnnn, bulan depan dpt kerjaan baru... soooo.... HRD?? ke laut aja

    ReplyDelete
  56. Tes papi kostick gak bisa diakali, karena kalau Anda mengikuti saran yang punya blog ini Anda mungkin unggul di satu aspek tapi pasti lemah di aspek lain. Masalahnya Anda tidak tahu keunggulan dan kelemahan Anda yang dibutuhkan oleh perusahaan.

    ReplyDelete
  57. Artikelnya sangat bermanfaat, terima kasih Admin untuk sharingnya,,, Mungkin sekedar tambahan untuk para pembaca semoga bermanfaat Psikotes PAPI Kostick

    ReplyDelete
  58. Dear admin,klo bisa lebih spesifik lagi dong klo buat purchasing supervisor jawabannya misal 1. A..90.B dan untuk purchasing staff jawabannya xxx,buat kita sebagai pelamar butuhloh bocoran soal.Inikan mirip ujian masuk perguruan tinggi juga,ada orang yang mau belajar ada yang tidak.Saya yakin website admin banyak dibaca karena ini solusi buat kita sebagai pelamar..klo kita ada modal, ngapain jg kita melamar.Kalaupun kita gagal setelah dapat informasi ini paling ga kita dah berusaha.Tks.

    ReplyDelete
  59. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  60. Nyimak aja lah...
    smoga yg pandai2 bisa ajari yang kurang pandai untuk memperbaiki hidup kita semua sama sama

    ReplyDelete
  61. Saya Branch Manager perusahaan xx saya naik 10 tahun dari level staff, supervisor, Manager dan sekarang diposisi Senior Manager dengan omzet top 3. Saya pernah berdebat dengan HRD karena kandidat terbaik saya tidak lolos psikotes bahkan tidak direkomendasikan, akhirnya saya nekad untuk meminta orang itu dipekerjakan dan hasil kerjanya bagus. Beberapa kali berdebat saya akhirnya ingin tahu bagaimana hasil psikotes saya. CFIT, PAPIkostik, EPPS, IST, Warteeg dan King Baum, DISC dan Karappelin dan minta HRD skoring hasil untuk 4 Divisi. Dari psikotes itu hasilnya saya dipertimbangkan posisi selain HRD dan ditolak untuk posisi HRD.�� akhirnya saya sepakat dengan HRD, divisi saya khusus marketing cukup dengan tes hitung sederhana dan berhubungan dengan uang serta pembelian, lalu tes DISC, tehnik wawancara dan psikotes gesture bicara dan gesture badan dan form penilaian. Untuk staff admin dan staff keuangan ada tambahan krappelin based paper bukan atas ke bawah, dn tes excel. Selanjutnya bagi kandidat yg akan diterima dicek Parklaringnya. Alhamdullilah Itu lebih berhasil dari pada Psikotes banyak yang kurang berguna. Penilaian PAPIkostik disini belum tentu sama dengan HRD yang lain, jika anda bisa mencurangi sistem ini dan rentetan soal psikologi lain dan anda bisa lolos dengan baik itu artinya ada seorang yang Jenius dan bisa membaca situasi dengan sangat baik

    ReplyDelete
  62. Hrd kalo udah pensiun ngerjain apa ya?...hhahahaha. Ane pernah tanya Hrd : psikologi itu ilmu pasti? Doi jawab iya,, ane bingung dan bingung, mungkinkah psikologi ga percaya Tuhan YME? KUN fa ya KUN

    ReplyDelete
  63. Wkwkwk gw ketawa baca semua Komen super panjang di atas...

    Saya pribadi sih emank gak suka HRD
    Mereka hanya menghakimi kandidat saja
    Padahal mereka sendiri gak bs melakukan pekerjaan yang seperti dilakukan oleh Sang Kandidat

    Untuk apa menghakimi sifat seseorang, klo ternyata seseorang tersebut bisa membawa keuntungan besar untuk perusahaan?

    Setuju kan?
    Sini para HRD... WA saya di 0811909047

    ReplyDelete
  64. Ko saya ga faham yaa sama apa yg dijelaskan.

    ReplyDelete
  65. menurut saya tes semacam DISC, Papikostik ini bener2 ga valid 1000% . kenapa? krn mudah sekali di manipulasi. hanya butuh sering berlatih dan pengalaman mengerjakan psikotes berkali2 pasti tau celahnya. kita bisa menyesuaikan karakter yg diperlukan dalam suatu jobdesc. misal kita apply quality control. ya tinggal pilih saja yg sekiranya menaati aturan dan tertib.

    ReplyDelete